Powered By Blogger

Sabtu, 03 November 2012

sistem informasi manajemen


PENGGUNAAN KOMPUTER DI PASAR INTERNASIONAL
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) raksasa telah berhasil membangun sistem informasi global (global information systems – GIS), membutuhkan pemrosesan informasi yang khusus. Dan dewasa ini perusahaan tersebut membuat peningkatan besar-besaran baik untuk arsitektur maupun aplikasi sistem informasinya. Sistem yang semula dirancang untuk mendukung operasi terpusat atau tersebar akan direkayasa ulang yang memungkinkan perusahaan induk dan anak perusahaannya beroperasi sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan terkoordinasi. GIS masa depan akan memungkinkan anak perusahaan untuk menyesuaikan produk dan jasa mereka dengan para pelanggan, namun tetap menyediakan informasi yang diperlukan para eksekutif diperusahaan induk untuk menjalankan perusahaan global.
A.      The Multinational Corporation (MNC)Perusahaan Multinasional
Perusahaan  multinasional  (multinational  corporation)  atau MNC  adalah perusahaan  yang  beroperasi  melintasi  berbagai produk,  pasar  dan  budaya.  MNC  terdiri  dari  perusahaan  induk dan  anak-anak  perusahaan.  Anak-anak  perusahaan  tersebut secara  geografis  dan  masing-masing  mungkin  memiliki  tujuan, kebijaksanaan dan prosedur tersendiri.Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.


B.       Jenis-jenis Struktur Organisasi MNC
Menurut William Egelhoff dari Fordham University, MNC dapat mengorganisasikan  menurut  divisi  fungsional  sedunia  (worldwide functional  division),  divisi  internasional  (international  divisions), wilayah geografis (geographic regions), atau divisi produk sedunia (worldwide product divisions).
1.        Divisi Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions),
Anak-anak  perusahaan diorganisasikan  menurut  jalur  fungsional-manufaktur,  pemasaran, dan  keuangan.  Bidang-bidang  operasional  di  anak  perusahaan melapor  langsung  ke  pasangan  fungsional  mereka  ke  induk perusahaan.
2.        Divisi Internasional (international divisions),
Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.
3.        Wilayah Geografis (geographic regions),
MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).
4.        Divisi Produk Sedunia (worldwide product divisions).
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia.
C.      Perlunya Koordinasi Dalam MNC
1.         Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi sedunia mereka dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi internasional.
2.         Koordinasi merupakan kunci mencapai keunggulan kooperatif.
3.         Kesulitan timbul karena sumber daya yang digunakan MNC tersebar luas.
4.         Kemajuan teknologi informasi dan metodologi pada dekade terakhir membuat koordinasi global menjadi lebih mudah.
5.         Koordinasi tetap merupakan tantangan besar.
D.      Keuntungan Koordinasi dalam suatu MNC
1.         Fleksibel dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai negara;
2.         Kemampuan memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat;
3.         Kemampuan mengikuti kebutuhab pasar di seluruh dunia;
4.         Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara;
5.         Biaya operasional keseluruhan berkurang
6.         Peningkatan efisiensi & efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan;
7.         Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan distribusi.
E.       Strategi Bisnis Global
Telah diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti. Strategi Bisnis MNC dikelompokan atas empat (4) strategi, yaitu :
1.        Strategi Multinasional
perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).
2.        Strategi Global
pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
3.        Strategi Internasional
perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4.        Strategi Transnasional
perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal. Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional, perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia.

F.       Penggerak Bisnis Global

Daya yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk mencapai skala ekonomi (economies of scale). Ketika perusahaan mulai menggunakan komputer secara global, mereka mulai menyadari luasnya keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan tersebut dikenal dengan penggerak bisnis global (global business drivers – GBD). GBD adalah suatu entitas yang mengambil manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis, serta kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD berfokus pada entitas bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan dan produk, serta menguraikan informasi yang diperlukan setiap entitas tersebut. Setelah terbentuk, GBD menjadi dasar bai rencana strategis sumber daya informasi perusahaan  (strategic planning for information resources - SPIR).
Berikut ini adalah tujuh penggerak yang diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika Serikat :
1.        Sumber daya bersama;Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.
2.        Operasi yang fleksibel;Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas perubahan kondisi.
3.        Rasionalisasi operasi;Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh dunia dan kemudian dirakit menjadi produk jadi.
4.        Pengurangan risiko;MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan beroperasi dibeberapa negara.
5.        Produk global;Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama.
6.        Pasokan yang langka;Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat diperlukan.
7.        Pelanggan tingkat perusahaan; Memiliki pelanggan yang berada di seluruh dunia.

G.      Permasalahan dalam Menerapkan Sistem Informasi Global
MNC  yang  memulai suatu proyek untuk  membuat  GIS akan menghadapi sejumlah permasalahan :
1.        Kendala politis
a.    Pembatasan pembelian dan impor perangkat keras.
b.    Pembatasan pemrosesan data.
c.    Pembatasan komunikasi data.
Pembatasan  komunikasi  data  yang  paling  umum  adalah pembatasan atas arus data dan lintas batas. Arus data lintas batas  (transborder  data  flow)  atau  TDF  adalah  perpindahan machine-readable  data  melintasi  perbatasan  negara.  TDF dikelompokkan menjadi 4 jenis :
·      Data operasional, seperti data transaksi dalam SIA.
·      Data pribadi, yaitu data mengenai individu tertentu.
·      Transfer dana elektronika dari 1 negara ke negara lain.
·      Data teknik dan ilmiah.
2.        Permasalahan  teknologi,  misalnya  di  tempat  anak  perusahaan tidak tersedia cukup catu daya yang menyebabkan listrik sering padam.
3.        Kurangnya  dukungan  dari  manajer  anak  perusahaan.  Sering manajer  anak  perusahaan  sanggup  menjalankan  perusahaan tanpa bantuan dan menganggap  standar baru sebagai hal yang tidak perlu.

H.      Strategi Penerapan GIS
Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Bila strategi global yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk. Bila strategi internasional ang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan. Bila strategi transnasional  yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan .
Strategi transnasional bagi penerapan GIS
Strategi ini paling rumit dalam rangka membangun menjadi suatu sistem yang bekerja dengan lancar dan strategi penerapannya meliputi:
1.        Menghubungkan GIS dengan  strategi bisnis, tim pengembangan harus :
a.    Bekerjasama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global.
b.    Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
c.    Menentukan  strategi  GIS  global  yang  sesuai  untuk  strategi bisnis global tiap unit bisnis.
d.   Menentukan tujuan dari tiap strategi GIS.
e.    Mengidentifikasi  aplikasi  yang  diperlukan  untuk  mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya.
f.     Menugaskan  orang-orang  yang  bertanggung  jawab  atas penerapan aplikasi tersebut.
2.        Menentukan  sumberdaya  informasi,  dalam  menentukan sumberdaya informasi – H/W, S/W, personil, data, informasi serta fasilitas, tim pengembangan harus :
a.    Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional.
b.    Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
c.    Membuat  spesifikasi  standar  H/W  dan  S/W  yang  dapat digunakan semua anak perusahaan.
d.   Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu  anak  perusahaan  24  jam  sehari,  tujuh  hari seminggu.
e.    Siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di negara perusahaan induk.
3.        Menyediakan  pembagian  data;  pembuatan  sistem  pemakaian bersama data (data sharing) mencakup beberapa tugas. Tim pengembangan harus :
a.    Mengembangkan  suatu  model  data  global  yang  mendukung tujuan bisnis global.
b.    Membentuk  satu  kelompok  yang  terdiri  dari  para  wakil perusahaan  induk  dan  anak  perusahaan  untuk  menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
c.    Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi.
d.   Berdasarkan  penelitian  tersebut,  menentukan  apakah  data akan dikirimkan melintasi batas negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
e.    Menerapkan database.
4.        Memperhatikan lingkungan budaya, untuk itu tim pengembangan harus:
a.    Menyadari  perbedaan  budaya  yang  ada  di  antara  negara-negara tempat anak perusahaan dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.
b.    Membuat  survei  atas  keahlian  para  spesialis  informasi  yang ada  di  anak  perusahaan  agar  keahlian  tersebut  dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
c.    Menyediakan pelatihan dan pendidikan bagi anak perusahaan.
d.   Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer  perusahaan  induk  untuk  bekerjasama  dengan  para manajer anak perusahaan, dan sebaliknya.
Refensi :
Raymond McLeod, Jr. and George P. Schell© 2007, Prentice Hall, Inc.ppt
http://widyo.staff.gunadarma.ac.id
http://journal.mercubuana.ac.id/data/Bab4PenggKomputerdiPasarInter.ppt
http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
http://naenaimah.wordpress.com/2011/06/17/penggunaan-komputer-di-pasar-internasional-kelompok-3/
http://adamsong.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen/penggunaan-komputer-di-pasar-internasional/
http://nurresti.blogspot.com/2011/11/penggunaan-komputer-di-pasar.html
http://rivanyvanta.blogspot.com/2012/01/penggunaan-komputer-di-pasar.html