the citizen
Kamis, 14 Maret 2013
Sabtu, 03 November 2012
sistem informasi manajemen
PENGGUNAAN KOMPUTER DI PASAR
INTERNASIONAL
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan
multinasional (multinational corporation – MNC) raksasa telah berhasil
membangun sistem informasi global (global information systems – GIS),
membutuhkan pemrosesan informasi yang khusus. Dan dewasa ini perusahaan
tersebut membuat peningkatan besar-besaran baik untuk arsitektur maupun
aplikasi sistem informasinya. Sistem yang semula dirancang untuk mendukung
operasi terpusat atau tersebar akan direkayasa ulang yang memungkinkan
perusahaan induk dan anak perusahaannya beroperasi sebagai suatu sistem yang
terintegrasi dan terkoordinasi. GIS masa depan akan memungkinkan anak
perusahaan untuk menyesuaikan produk dan jasa mereka dengan para pelanggan,
namun tetap menyediakan informasi yang diperlukan para eksekutif diperusahaan
induk untuk menjalankan perusahaan global.
A.
The Multinational Corporation (MNC)Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional
(multinational corporation) atau MNC
adalah perusahaan yang beroperasi
melintasi berbagai produk, pasar
dan budaya. MNC
terdiri dari perusahaan
induk dan anak-anak perusahaan.
Anak-anak perusahaan tersebut secara geografis
dan masing-masing mungkin
memiliki tujuan, kebijaksanaan
dan prosedur tersendiri.Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk
organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
B.
Jenis-jenis Struktur Organisasi MNC
Menurut William Egelhoff dari
Fordham University, MNC dapat mengorganisasikan
menurut divisi fungsional
sedunia (worldwide
functional division), divisi
internasional (international divisions), wilayah geografis (geographic
regions), atau divisi produk sedunia (worldwide product divisions).
1.
Divisi
Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions),
Anak-anak perusahaan
diorganisasikan menurut jalur
fungsional-manufaktur, pemasaran,
dan keuangan. Bidang-bidang
operasional di anak
perusahaan melapor langsung ke
pasangan fungsional mereka
ke induk perusahaan.
2.
Divisi
Internasional (international divisions),
Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi
internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.
3.
Wilayah
Geografis (geographic regions),
MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah
bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya.
Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah
langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).
4.
Divisi
Produk Sedunia (worldwide product divisions).
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap
divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia.
C.
Perlunya
Koordinasi Dalam MNC
1.
Perusahaan yang tidak
mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi sedunia mereka dan
mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya
ekonomi internasional.
2.
Koordinasi merupakan kunci
mencapai keunggulan kooperatif.
3.
Kesulitan timbul karena
sumber daya yang digunakan MNC tersebar luas.
4.
Kemajuan teknologi informasi dan
metodologi pada dekade terakhir membuat koordinasi global menjadi lebih mudah.
5.
Koordinasi tetap
merupakan tantangan besar.
D.
Keuntungan Koordinasi
dalam suatu MNC
1.
Fleksibel
dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai negara;
2.
Kemampuan
memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat;
3.
Kemampuan
mengikuti kebutuhab pasar di seluruh dunia;
4.
Kemampuan
mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara;
5.
Biaya
operasional keseluruhan berkurang
6.
Peningkatan
efisiensi & efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan;
7.
Kemampuan
mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan
distribusi.
E.
Strategi Bisnis Global
Telah diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur
organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti. Strategi
Bisnis MNC dikelompokan atas empat (4) strategi, yaitu :
1.
Strategi Multinasional
perusahaan induk memberikan
kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka
sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi).
Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor
pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan
keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri
sendiri (oleh anak perusahaan).
2.
Strategi Global
pengendalian ada di perusahaan induk
(sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi
kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk
seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak
perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem
informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan
database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
3.
Strategi Internasional
perpaduan strategi global
(sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini
memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan
ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang
digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar
mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi
yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4.
Strategi Transnasional
perusahaan induk dan semua anak
perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi,
mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya
efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal.
Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada
tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional,
perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang
diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim
pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan
bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional
menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan
keseragaman rancangan database di seluruh dunia.
F. Penggerak Bisnis Global
Daya yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk
mencapai skala ekonomi (economies of scale). Ketika perusahaan mulai
menggunakan komputer secara global, mereka mulai menyadari luasnya
keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan tersebut dikenal dengan penggerak
bisnis global (global business drivers – GBD). GBD adalah
suatu entitas yang mengambil manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis,
serta kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD berfokus pada
entitas bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan dan produk, serta
menguraikan informasi yang diperlukan setiap entitas tersebut. Setelah
terbentuk, GBD menjadi dasar bai rencana strategis sumber daya informasi
perusahaan (strategic planning for
information resources - SPIR).
Berikut ini adalah tujuh penggerak yang diidentifikasi melalui
survei atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika Serikat :
1.
Sumber
daya bersama;Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk
mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.
2.
Operasi
yang fleksibel;Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain
sebagai respon atas perubahan kondisi.
3.
Rasionalisasi
operasi;Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh dunia dan kemudian
dirakit menjadi produk jadi.
4.
Pengurangan
risiko;MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan
beroperasi dibeberapa negara.
5.
Produk
global;Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di
seluruh dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama.
6.
Pasokan
yang langka;Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia
pada saat diperlukan.
7.
Pelanggan
tingkat perusahaan; Memiliki pelanggan yang berada di seluruh dunia.
G.
Permasalahan
dalam Menerapkan Sistem Informasi Global
MNC
yang memulai suatu proyek
untuk membuat GIS akan menghadapi sejumlah permasalahan :
1.
Kendala politis
a.
Pembatasan pembelian dan impor perangkat keras.
b.
Pembatasan pemrosesan data.
c.
Pembatasan komunikasi data.
Pembatasan
komunikasi data yang
paling umum adalah pembatasan atas arus data dan lintas
batas. Arus data lintas batas
(transborder data flow)
atau TDF adalah
perpindahan machine-readable data melintasi
perbatasan negara. TDF dikelompokkan menjadi 4 jenis :
·
Data operasional, seperti data transaksi dalam
SIA.
·
Data pribadi, yaitu data mengenai individu
tertentu.
·
Transfer dana elektronika dari 1 negara ke
negara lain.
·
Data teknik dan ilmiah.
2.
Permasalahan
teknologi, misalnya di
tempat anak perusahaan tidak tersedia cukup catu daya
yang menyebabkan listrik sering padam.
3.
Kurangnya
dukungan dari manajer
anak perusahaan. Sering manajer anak
perusahaan sanggup menjalankan
perusahaan tanpa bantuan dan menganggap
standar baru sebagai hal yang tidak perlu.
H. Strategi Penerapan GIS
Bila
suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim
pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Bila strategi global
yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di
perusahaan induk. Bila strategi internasional ang diikuti, satu atau sejumlah
tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak
perusahaan. Bila strategi transnasional yang diikuti, tim
pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan
.
Strategi transnasional bagi penerapan GIS
Strategi ini paling rumit dalam
rangka membangun menjadi suatu sistem yang bekerja dengan lancar dan strategi
penerapannya meliputi:
1.
Menghubungkan GIS dengan
strategi bisnis, tim pengembangan harus :
a. Bekerjasama secara erat dengan
eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis
global.
b. Mengerti strategi bisnis global dari
tiap unit bisnis.
c. Menentukan strategi
GIS global yang
sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
d. Menentukan tujuan dari tiap strategi
GIS.
e. Mengidentifikasi aplikasi
yang diperlukan untuk
mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya.
f. Menugaskan orang-orang
yang bertanggung jawab
atas penerapan aplikasi tersebut.
2.
Menentukan
sumberdaya informasi, dalam
menentukan sumberdaya informasi – H/W, S/W, personil, data, informasi
serta fasilitas, tim pengembangan harus :
a. Menentukan jumlah dan lokasi pusat
data regional.
b. Mengidentifikasi penjual yang dapat
menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
c. Membuat spesifikasi
standar H/W dan
S/W yang dapat digunakan semua anak perusahaan.
d. Membuat rencana bagi satu atau
beberapa unit penolong yang membantu
anak perusahaan 24 jam sehari,
tujuh hari seminggu.
e. Siap menghadapi keterlambatan
penerapan yang tidak dialami di negara perusahaan induk.
3.
Menyediakan
pembagian data; pembuatan
sistem pemakaian bersama data
(data sharing) mencakup beberapa tugas. Tim pengembangan harus :
a. Mengembangkan suatu
model data global
yang mendukung tujuan bisnis
global.
b. Membentuk satu
kelompok yang terdiri
dari para wakil perusahaan induk
dan anak perusahaan
untuk menetapkan standar data
yang akan diterapkan di seluruh MNC.
c. Meneliti peraturan berbagai negara
untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi.
d. Berdasarkan penelitian
tersebut, menentukan apakah
data akan dikirimkan melintasi batas negara atau memprosesnya di negara
tempat anak perusahaan.
e. Menerapkan database.
4.
Memperhatikan lingkungan budaya, untuk itu tim pengembangan
harus:
a. Menyadari perbedaan
budaya yang ada di antara
negara-negara tempat anak perusahaan dan merumuskan pemecahan yang dapat
diterima oleh semua pihak.
b. Membuat survei
atas keahlian para
spesialis informasi yang ada
di anak perusahaan
agar keahlian tersebut
dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
c. Menyediakan pelatihan dan pendidikan
bagi anak perusahaan.
d. Membuat program-program formal yang
mempersiapkan para manajer
perusahaan induk untuk
bekerjasama dengan para manajer anak perusahaan, dan sebaliknya.
Refensi :
Raymond McLeod, Jr. and
George P. Schell© 2007, Prentice Hall, Inc.ppt
http://widyo.staff.gunadarma.ac.id
http://journal.mercubuana.ac.id/data/Bab4PenggKomputerdiPasarInter.ppt
http://naenaimah.wordpress.com/2011/06/17/penggunaan-komputer-di-pasar-internasional-kelompok-3/
http://adamsong.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen/penggunaan-komputer-di-pasar-internasional/
http://nurresti.blogspot.com/2011/11/penggunaan-komputer-di-pasar.html
http://rivanyvanta.blogspot.com/2012/01/penggunaan-komputer-di-pasar.html
Langganan:
Postingan (Atom)